Mengapa Kebiasaan Membaca Masih Belum Berkembang ?
Sudirman Siahaan dan Rr Martiningsih
Abstrak:
Kegiatan membaca merupakan jendela dunia. Dengan banyak membaca berarti
seseorang dapat memperoleh berbagai informasi yang berkembang, baik
yang sifatnya lokal, nasional maupun yang global. Melalui kegiatan
membaca, seseorang dapat belajar mengenai berbagai hal mulai dari yang
paling sederhana sampai dengan yang kompleks. Tetapi yang menjadi
keprihatinan adalah kegiatan membaca masih belum menjadi kebiasaan atau
kebutuhan hidup masyarakat Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari dapat
diamati tentang kegiatan yang cenderung dilakukan masyarakat luas untuk
mengisi waktu luangnya. Berbagai bentuk waktu luang yang dimiliki
masyarakat, misalnya (1) menunggu giliran berobat di tempat praktek
dokter atau rumah sakit, (2) sedang menunggu keberangkatan sarana
transportasi di stasiun kereta apai, stasiun bus, di bandara, di
pelabuhan laut, (3) sedang dalam perjalanan menggunakan fasilitas kereta
api, bus, pesawat udara atau kapal laut, (4) sedang mengantri membeli
obat di apotek, (5) sedang menunggu giliran di Bank, atau (6) sedang
menunggu kedatangan seseorang. Tentunya ada faktor-faktor yang
menyebabkan mengapa kegiatan membaca masih belum berkembang menjadi
kebiasaan atau kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat Indonesia.
Beberapa di antara faktor yang kemungkinan menjadi penyebabnya inilah
yang mendorong penulis untuk melakukan kajian. Oleh karena itu, yang
menjadi tujuan penulisan artikel ini adalah untuk berbagi
pemikiran/pendapat tentang mengapa kebiasaan membaca masyarakat
Indonesia masih rendah dan melakukan kajian tentang upaya-upaya yang
dipandang/dinilai dapat menciptakan kondisi yang mendorong seseorang
untuk secara teratur membiasakan dirinya banyak membaca.