TOPENG MALANGAN
Menurut KBBI, tari adalah gerakan badan yang
berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian. Kemudian, pengertian topeng adalah
penutup muka yang menyerupai muka orang, binatang, dan sebagainya. Dalam “Tari
Topeng Malang” dapat diartikan sebagai gerakan badan yang berirama dengan
diiringi bunyi-bunyian dengan menggunakan penutup muka yang menyerupai muka
orang yang berasal dari Kabupaten Malang.
Seni tari topeng
merupakan kesenian khas Indonesia yang sudah ada semenjak zaman nenek moyang.
Hampir semua daerah di Indonesia memiliki sejarah tentang pertunjukan
menggunakan topeng. Di Jawa pertunjukan seni tari topeng telah dikenal semenjak
tahun 762 Saka (840 M). Hal ini dijelaskan dalam prasasti Jaha dan di kala itu
topeng dijadikan sebagai sarana utama ritual pemujaan dan pertunjukan yang
dikenal dengan istilah Atapukan. Istilah lain yang juga sering digunakan yaitu
istilah Raket, Manapel dan Popok. Dari beberapa istilah tersebut semuanya
menjurus pada satu arti yaitu berarti penutup wajah yang pada saat ini juga bisa
disamakan dengan arti kata ”Topeng.”
Tari atau drama topeng dianggap sebagai sarana
untuk pemanggilan roh – roh nenek moyang atau roh-roh baik untuk masuk merasuk
ke dalam tubuh para penari. Sehingga para pelaku tidak lagi memainkan diri
tetapi beralih sebagai wadah (tempat) hadirnya roh nenek moyang. Mereka datang
untuk memberikan perbuatan baik atau menerima penghormatan (puja bakti). Malang
adalah salah satu kota di Propinsi Jawa Timur yang terkenal karena kesejukan
udaranya. Kota dan kabupaten dikelilingi oleh empat buah gunung, yaitu gunung
Arjuna di sebelah utara, Gunung Tengger di sebelah Timur, Gunung Kawi di
sebelah Barat, dan Gunung Kelud di sebelah selatan. Karena dikelilingi oleh
beberapa gunung inilah maka kota Malang mempunyai tingkat kesejukan yang baik.
Sebagai kota yang begitu potensial sebagai tempat
wisata dan budaya Malang memiliki kawasan yang sangat layak huni dan menjadi
daerah yang elit sehingga wajar kiranya jika pada masa penjajahan Belanda
Malang dijadikan kawasan strategis tempat tinggal ekspatriat Belanda di
masanya. Penjelasan sejarah Malang sebagai jajahan Belanda sangat berpengaruh
kelak terhadap proses tumbuh kembang kebudayaan lokal di wilayah Malang,
seperti halnya pelaksanaan acara-acara wisata sejarah Malang yang tidak pernah
meninggalkan kawasan jalan Kawi yang sampai saat ini dihuni oleh anak keturunan
para penjajah Belanda.
Salah satu pusat persebaran seni tari topeng di
tanah Jawa adalah di wilayah Malang, di mana dahulu terdapat kerajaan yang
bernama kerajaan Singosari. Murgiyanto dan Munardi dalam penelitiannya
menyebutkan bahwa awal mula dikenalnya tari topeng di wilayah Malang terjadi
pada abad ke-13 Masehi, yaitu pada periode pemerintahan raja Kertanegara .
Sejak saat itulah seni tari topeng yang berada di daerah Malang dinamakan
sebagai tari Topeng Malang.
No comments:
Post a Comment